Diberdayakan oleh Blogger.

KMB bandung

KMB bandung
KMB darahku, darahku KMB

Sahabat

search

Rabu, 19 Maret 2014

Siapa yang Belum Pernah ke Baduy?


Banten - Lupakan ponsel dan gadget lainnya. Hiruplah udara segar sambil bermain di sungai jernih. Selamat datang di kawasan Lebak, Banten dengan banyak desa yang ditempati Suku Baduy, dimana kehidupan selaras dengan alam.

Dari ratusan suku di Indonesia, Baduy adalah salah satu yang paling dikenal dan sering dikunjungi wisataan. Kehidupan dan tradisinya bikin wisatawan penasaran untuk melihatnya dari dekat. Tak percaya? Tanya sendiri kepada teman Anda yang pernah datang ke desa-desa yang dihuni suku Baduy.

Mari, kita kenal Suku Baduy lebih dekat. Dari situs resmi Pariwisata Indonesia, Kamis (13/3/2014) Suku Baduy berada di perbukitan Gunung Kendeng yang ada di Kabupaten Lebak, sekitar 75 kilometer arah selatan Rangkasbitung, Banten. Karena letaknya ada di perbukitan, ada suasana yang sejuk nan sunyi di sana.

Suku Baduy sendiri juga disebut orang Kanekes. Para peneliti sejarah menyebutkan, nama Baduy berasal dari kata Arab yakni Badawi yang berarti berpindah-pindah. Populasinya sekitar 8.000 orang dan menempati beberapa desa.

Suku Baduy terbagi dua, yaitu suku Baduy Luar dan Baduy Dalam. Bedanya, Baduy Luar sudah mengenal teknologi dan terbuka dengan budaya luar. Sedangkan Baduy Dalam masih memegang teguh ajaran leluhurnya.

Suku Baduy Luar adalah orang Baduy yang telah diusir ataupun meninggalkan wilayah Baduy (dalam), namun mereka tetap menyebut dirinya sebagai orang Baduy. Mereka yang telah menjadi Baduy Luar disebabkan karena melanggar adat dan hukum adat Baduy, seperti memakai alas kaki, naik kendaraan, ataupun menikah dengan orang yang bukan dari Baduy.

Pintu masuk menuju tempat tinggal pemukiman Suku Baduy adalah Desa Ciboleger yang menjadi pemukiman Baduy Luar. Dari desa ini, ada banyak porter yang merupakan Suku Baduy sendiri dan menawarkan jasa mengangkut barang sekaligus menjadi pemandu. Tapi jangan salah, ada juga Suku Baduy Dalam di sana dengan ciri khasnya memakai pakaian serba putih dan tidak memakai alas kaki. Bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Sunda.

Dari Desa Ciboleger, perjalanan bertemu Suku Baduy dimulai. Anda akan trekking menuju pemukiman Baduy Luar dan Baduy dalam. Siapkan stamina, karena jarak tempuhnya bisa mencapai 5 jam lebih!

Anda bakal melewati hutan rimba, sungai serta melewati jalanan menanjak dan menurun. Memang sangat melelahkan, tapi hutan yang bebas sampah, udara sejuk dan pemandangan perbukitan bak permadani hijau raksasa bikin Anda tak pernah bosan. Biasanya, wisatawan bermalam di Kampung Gajeboh yang dihuni Baduy Luar, sebelum melanjutkan perjalanan ke Baduy Dalam.

Setelah dari situ, Anda bisa berjalan ke berbagai desa di Baduy Dalam seperti Cibeo, Cikitawarna dan Cikeusik. Kalau Baduy Luar tersebar di 49 desa. Rumah-rumah mereka terbuat dari bambu dan bermatapencaharian sebagai petani dan perajin kain.

Lalu, apa menariknya Suku Baduy? Tahukah Anda, Suku Baduy sangat menghormati alam. Mereka berpendapat, jika mereka baik dengan alam maka alam akan lebih baik kepada mereka. Ajaran seperti itu masih terasa kental pada Suku Baduy Dalam.

Mereka sama sekali menjaga kebersihan dan tidak melakukan perusakan terhadap hutan. Jangankan itu, mereka saja menolak memakai shampoo dan sabun mandi di sungai karena dianggap dapat mencemarkan lingkungan. Kuncinya, mereka hidup selaras dengan alam.

Masih banyak pelajaran lain yang bisa Anda dapat dari suku Baduy. Mereka ternyata memisahkan ladang pertanian dengan rumah untuk menyimpan hasil ladang. Artinya, jika salah satu terbakar, masih ada yang lainnya yang bisa untuk dipanen kembali atau dimakan. Pemikiran cerdas!

Suku Baduy pun sangat menjaga sungai yang jadi sumber air mereka. Ada sungai besar dan bercabang di wilayah Baduy Dalam. Mereka hanya menggunakan satu cabang untuk kehidupan sehari-hari, sedangkan cabang lainnya yang mengalir ke bawah dapat dinikmati masyarakat sekitar. Bahkan, mereka tidak pernah tidur dengan kaki menghadap sungai karena sebagai bentuk penghormatan.

Suku Baduy pun menolak listrik dan aneka gadget. Mereka sama sekali tidak tahu dan mau tahu tentang hal-hal seperti itu. Hukum dan sistem pemerintahan yang berlaku di Baduy ada dua, yaitu sistem hukum negara yang mengikuti aturan Republik Indonesia dan adat yang dipercayai masyarakat Baduy.

Rasanya, tak habis-habis jika kita membahas Suku Baduy. Anda bisa datang dan membuktikan sendiri betapa damainya kehidupan Suku Baduy di tiap desanya. Meski ada di wilayah pedalaman, bukan berarti mereka tertinggal. Malah, budaya dan tradisinya dapat digunakan oleh masyarakat kota untuk menjaga lingkungan sekitar. Kini, sudah banyak travel agen yang menjual paket wisata ke Baduy.

Terakhir yang menarik adalah ajaran suku Baduy tentang orang baik dan orang pintar. Suku Baduy tidak mau jadi orang pintar, sebab dengan itu dia bisa membodohi orang lain. Suku Baduy hanya ingin menjadi orang baik saja. Jadi kapan Anda ke Baduy? 

http://travel.detik.com/read/2014/03/13/143044/2524721/1519/siapa-yang-belum-pernah-ke-baduy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

web counter

About

Flag Counter